Minggu, 9 Maret 2025
Bertahanlah Dalam Penderitaan, Berserulah Kepada Tuhan! Ia Akan menolong-Mu
Mazmur 102 : 1 – 29
Kita tidak bisa meminta Tuhan menghapus masalah hidup. Kita dapat lakukan adalah berseru kepada-Nya dengan memohon kekuatan untuk bertahan dan menghadapi masalah itu”. Pernyataan ini menjadi penting, sebab ketika diperhadapkan dengan masalah, ada yang memilih bertahan dan berseru kepada Tuhan memohon kekuatan dari-Nya, tetapi ada juga yang pergi dan meninggalkan masalah itu, termasuk meninggalkan Tuhan. Pembacaan hari ini memberikan kesadaran, bahwa menjalani hidup sebagai manusia tidak akan terlepas dari masalah, pencobaan, dan penderitaan. Belajar dari Pemazmur maka di tengah masalah yang ditemui, biarlah kita terus berdoa kepada Allah. Doa adalah kesadaran bahwa kita terbatas, karena itu kita memerlukan pertolongan Tuhan. Percayalah, bahwa orang-orang yang berseru meminta tolong dari Tuhan akan menjadi kuat dalam hidup, sebab mereka percaya Tuhan akan menolong mereka. Belajarlah, untuk jangan meninggalkan masalah dan penderitaan yang datang, melainkan bertahanlah dan berserulah kepada Allah dalam doa.
Doa : Ya Tuhan, dengarlah seruan minta tolong kami di tengah banyaknya masalah hidup ini. Amin.
Senin, 10 Maret 2025
Lekatkanlah Hatimu Pada Tuhan Dan Rasakan Lindungan-Nya
Mazmur 91 : 14 – 16
Tuhan tidak pernah ingkar janji dari umat-Nya. Sekali Ia menjanjikan untuk menyertai maka selamanya Ia menepati janji-Nya. Nas bacaan hari ini memberikan kita kenyataan, bahwa Tuhan adalah Allah Pelindung, sehingga di tengah berbagai ancaman, Ia akan membentengi umat-Nya (ay. 14); di tengah berbagai masalah, Ia akan menyertai umat-Nya dan meluputkannya dari kesesakan (ay. 15). Tindakan Allah yang membentengi menjadi bukti bahwa Allah mampu memberikan keamanan kepada umat-Nya, dan Allah yang menyertai umat-Nya menjadi bukti bahwa Allah berkuasa atas kehidupan seluruh ciptaan. Dalam tangan dan rangkulan Allah, ada lindungan kepada setiap umat-Nya. Namun kita perlu menyadari juga, bahwa lindungan Allah itu dapat terjadi jika kita melekatkan hati kepada-Nya. Melekatkan hati adalah tanda dari hidup yang hanya ditujukan kepada Allah. Hati yang melekat dengan Allah adalah hati yang dipenuhi dengan roh, sehingga setiap kata dan tindakan selalu bertujuan memuji dan memuliakan Allah.
Doa : Ya Tuhan, puji kepada-Mu yang tetap melimpahkan lindungan-Mu kepada kami. Kami sekarang terus menyatu hati untuk selalu melekatkan hati kepada-Mu. Amin.
Selasa, 11 Maret 2025
Carilah Tuhan di Setiap Perjalanan Hidup dan Pelayanan-Mu
Yesaya 55 : 6 – 7
Apakah kita sudah mencari Tuhan? Dan maukah kita senantiasa mencari Tuhan? Demikianlah pertanyaan-pertanyaan sederhana yang perlu kita renungkan di hari ini. Sebab dalam kenyataannya, ada kecenderungan untuk tidak lagi mencari Tuhan. Kita cenderung sibuk mencari kesukaan diri, yang pada akhirnya membawa kita jauh dari jangkauan Tuhan. Nas hari ini berisikan tentang seruan untuk tetap setia mencari Tuhan dan kesediaan untuk melakukan pertobatan. Artinya, orang yang mencari Tuhan adalah orang-orang yang sadar akan dosanya dan memberi diri untuk dibaharui oleh Allah. Sebab pertobatan adalah dasar untuk dikasihi oleh-Nya. Setiap umat percaya juga mesti yakin, bahwa Tuhan selalu memberi pengampunan kepada mereka yang dengan sungguh datang kepada-Nya. Panggilan untuk terus mencari Tuhan dan memberi diri untuk bertobat perlu juga dimaknakan oleh setiap kita di masa kini. Seringkali, kita cenderung melupakan panggilan untuk mencari Tuhan, sehingga kita berada di luar kendali-Nya. Marilah kita mulai untuk tetap setia mencari Tuhan dalam hidup ini. Sebab hanya dekat Tuhan saja kita memperoleh keselamatan.
Doa :
Mampukanlah kami ya Tuhan, agar setia mencari-Mu dalam sepanjang perjalanan hidup dan pelayanan kami. Amin.
Rabu, 12 Maret 2025
Berserulah Kepada Tuhan, Sebab Ia Yang Berkuasa
Mzmur 18 : 1 – 7
Hidup Pemazmur bukanlah hidup yang mudah. Dalam catatan-catatan kitab Mazmur, kita akan menemukan kesaksian tentang hidup yang dipenuhi dengan masalah, ancaman, dan kesesakan. Namun kita juga akan menemukan kesaksian dan nyanyian syukur Pemazmur kepada Allah, sebab ia merasakan Allah dan karya-Nya nyata dalam seluruh gumulan dan kesesakan hidup yang dimiliki. Nas hari ini turut memperlihatkan ungkapan syukur Pemazmur kepada Allah yang telah menolongnya dalam kesesakan hidup. Pemazmur menggambarkan Allah sebagai “Bukit batu”, “Kubu pertahanan”, “Gunung batu”, “Perisai”, “Tanduk keselamatan”, dan “Kota benteng” (ay. 3). Gambaran Pemazmur itu adalah pengakuan tentang kemahakuasaan Allah yang tidak tertandingi. Pemazmur memperlihatkan bahwa Allah berkuasa atas seluruh kehidupan, termasuk atas seluruh masalah, ancaman, dan kesesakan (ay. 7). Asalkan umat mau percaya dan berseru meminta tolong kepada-Nya maka niscaya, Ia akan mendengar seruan dan teriakan minta tolong itu. Ingatlah, pendengaran Tuhan selalu peka mendengar seruan kita, dan tangannya tidak kurang panjang untuk menolong kita. Jika kita berseru dan meminta daripada-Nya maka sudah pasti kita akan menerima pada waktu yang tepat.
Doa :
Ya Tuhan, syukur kepada-Mu yang tetap setia mendengar seruan dan suara minta tolong kami, bahkan memberi yang terbaik dalam kesesakan yang dialami. Amin.
Kamis, 13 Maret 2025
Tuhan adalah Tempat Pertolonganmu, Berserulah Kepada-Nya!
Mazmur 142 : 1 – 8
Aalah satu catatan menarik dari hidup Pemazmur adalah ia tidak pernah meminta tolong dari yang lain. Sebab ketika berada dalam masalah, ancaman, kesesakan, ia hanya datang kepada Tuhan yang diyakini sebagai tempat perlindungan. Sikap hidup pemazmur bukanlah tanpa alasan, sebab sesungguhnya ia pernah merasakan karya Allah yang hidup itu dalam seluruh perjalanan imannya, sehingga hanya Allah yang dijadikan sebagai tempat seruan meminta tolong. Nas bacaan hari ini kembali menegaskan sikap hidup pemazmur itu. Ayat 6 menjadi kesaksian pemazmur bahwa Allah adalah tempat perlindungan. Pemazmur menyatakan kepercayaannya bahwa Allah adalah sumber keselamatan, ketenangan, dan tempat yang aman dan kokoh bagi umat-Nya. Maukah kita juga seperti pemazmur, yang selalu percaya bahwa Allah adalah tempat perlindungan kepada semua orang percaya, sehingga hanya berseru kepada-Nya? Ataukah di tengah kesesakan, kita mau mencari kekuatan yang lain? Mari belajarlah dari Pemazmur, sebab siapa yang mengandalkan Allah, hidupnya tidak akan pernah dikecewakan.
Doa :
Ya Tuhan, kami selalu percaya bahwa ketika kami berseru kepada-Mu, Engkau akan selalu menolong kami, sebab Engkaulah tempat pertolongan semua orang percaya. Amin
Jumat, 14 Maret 2025
Tuhan Mendekat Saat Kita Memanggil
Ratapan 3 : 49 – 59
Kitab Ratapan berisi cerminan perasaan duka dan penderitaan bangsa Israel setelah kehancuran Yerusalem dan kehancuran Bait Suci akibat serangan dan penaklukan oleh kerajaan Babilonia pada tahun 568 SM. Dalam menghadapi kenyaatan pahit tersebut, umat tidak saja meratap tetapi mereka juga memiliki harapan dan doa untuk pemulihan di masa depan. Hal ini diungkapkan melalui perkataan Yeremia: “Tuhan mendekat ketika aku memanggil sehingga aku tidak menjadi takut” (ayat 57). Pernyataan Yeremia ini menjadi motivasi dalam membangun iman dan pengharapan umat kepada Allah. Maknanya bagi kita, dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup, mendekatlah kepada Tuhan dalam doa dan pengharapan. Jangan pernah lelah berdoa kepada Tuhan karena Dia tidak pernah meninggalkan kita. Mendekatlah kepada Tuhan sebagaimana syair lagu “Tuhan Hanya Sejauh Doa”.
Doa :
Roh Kudus tuntunlah kami untuk tetap berharap dan berdoa kepada Tuhan, amin
Sabtu, 15 Maret 2025
Berserah Kepada Tuhan Dengan Sepenuh Hati
Mazmur 119 : 145 – 152
Kehidupan yang kita jalani ibarat roda pedati, terkadang di atas dan terkadang di bawah. Penderitaan dan tantangan datang silih berganti dalam hidup. Soalnya adalah bagaimana kita menghadapi pergumulan tersebut. Mendekatkan diri kepada Tuhan atau mengandalkan kuasa di luar Tuhan. Melalui bacaan kita tadi, pemazmur raja Daud mengajak kita untuk berseru kepada Tuhan dengan segenap hati (ayat 45). Berseru kepada Tuhan dengan segenap hati mengandung makna berdoa dengan tulus dan yakin bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong dan menyelamatkan. Selain itu, pemazmur mengajak kita untuk menyerahkan seluruh hidup di sepanjang waktu, sejak pagi sampai malam untuk berpegang pada firman Tuhan, sebab firman-Nya merupakan pedoman bagi jalan hidup kita (band. Mazmur 119 : 105). Jadi berdoa tidak boleh asal-asalan. Berdoa tidak hanya ketika kita membutuhkan Tuhan untuk menolong kita, tapi berdoa harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan senang maupun susah.