Sabtu, 1 Maret 2025
Mengucap Syukur Apapun Keadaan Kita
1 Tesalonika 1 : 2 – 5
etekunan dapat diartikan sebagai ketetapan hati yang kuat atau teguh untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan tugas apapun. Ketekunan juga berarti fokus, konsisten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakan. Sikap ketekunan dimiliki oleh jemaat Tesalonika. Jemaat ini adalah buah karya penginjilan Rasul Paulus. Jemaat ini memberi diri sepenuhnya untuk membantu Paulus dalam pelayanan penginjilannya. Karena itu, ketika rasul Paulus sedang berada di Korintus, dia menyurati jemaat Tesalonika untuk menyatakan apresiasinya atas komitmen dan konsistensi mereka memberitakan Injil. Paulus juga bersyukur atas ketaatan dan ketekunan pengharapan mereka pada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Setiap waktu, Paulus menyebut jemaat Tesalonika dalam doanya kepada Tuhan. Hari ini kita telah memasuki kehidupan baru di bulan Maret. Kita sungguh bersyukur atas kesempatan hidup yang masih Tuhan anugerahkan. Seperti apapun keadaan kita nanti di hari ini atau di sepanjang bulan ini, kita harus tekun mengucap syukur. Bukan hanya pada saat keadaan sedang baik, tetapi juga ketika keadaan kita tidak baik. Teruslah bertekun menjaga pengharapan kita kepada Tuhan.
Minggu 2 Maret 2025
Iman Pada Tuhan Dalam Pergumulan
Ibrani 4 : 14 – 16
inggu ini kita mulai memasuki peringatan minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus. Di mulai dengan minggu sengsara pertama yang mengingatkan kita untuk bertahan dalam pencobaan iman. Kita sadar, iman kita kepada Tuhan dapat menjadi lemah, manakala kita dicobai dengan banyak persoalan dan pergumuan berat. Tetapi setiap kali kita berhadapan dengan pencobaan iman, kita diingatkan untuk bertahan dan datang menghampiri Tuhan. Mengapa? karena Tuhan dapat menolong memberikan apa yang diperlukan pada saat yang tepat, sesuai dengan kebutuhan kita. Memang adakalanya kita merasa, tidak ada jalan keluar atas masalah yang dialami, tidak ada lagi waktu, semua terlambat. Tetapi, sesungguhnya Tuhan tahu dan peduli akan masalah hidup kita. Dialah Imam Besar yang turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, demikianlah nas bacaan ini mengingatkan. Jadi ketika kita ada dalam berbagai pencobaan, termasuk pencobaan iman, ingatlah bahwa kita punya Imam Besar Agung yang setia mendengar dan peduli. Jangan biarkan rasa takut menghalangi kita untuk datang dan berbicara kepada-Nya. Percayalah bahwa Tuhan tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan pertolongan. Bersabarlah dan tetap teguh bertahan dalam iman pada Tuhan yang tak terbatas kasihNya.