
Rumahtiga – Paskah merupakan moment penting yang dirayakan seluruh umat kristen di seluruh dunia, tak terkeuali di Jemaat GPM Rumahtiga. Sejumlah rangkaian kegiatan penuh kemeriahan telah berlangsung di sejumlah sektor Pelayanan sejak beberapa hari lamanya.
Sabtu Malam (8|4|2023) – kemeriahan masih mewarnai sejumlah sudut di Jemaat ini. Mulai dari arak – arakan obor bambu yang dibawa anak SMTPI dengan nyanyian sukacita, sampai kebaktian penuh semangat di sejumlah sektor yang diwarnai lomba – lomba penuh tawa dan semangat. Agenda ini berlangsung hingga hari Minggu subuh (9|4|2023), dimana seluruh jemaat dari setiap sektor bersatu dalam arak – arakan bersama dengan obor dan lampion paskah diiringi paduan terompet jemaat menuju pelataran Gereja Fajar Hidup – tempat dilaksanakannya puncak kebaktian jemaat memperingati Paskah Kristus.

“Ini hari penuh sukacita. Hari yang menyadarkan kita bahwa kemenangan itu ada, oleh sebab itu jangan pernah melupakan janji Tuhan” – Dentuman penuh semangat yang dikumandangkan Pdt Saloy membuka khotbahnya di pagi itu. “Ketika Maria Magdalena berada di tengah kesedihan, dia lupa dengan janji Tuhan. Tapi dyiadibimbing untuk kembali mngerti dan percaya janji itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan murid – murid lainnya demikian juga dengan kita. Diberbagai perkembangan dunia, Tuhan membimbing kita untuk ingat janjiNya serta mampu mewartakan kebangkitannya. Warta itu membebaskan kita dari bimbang dan ragu juga memberikan harapan baru. Menjadi saksi sesungguhnya bukan perkara mudah. Jabatan, dan kekayaan tidak dapat menjamin kita menjadi saksi yang baik. Hanya satu cara untuk mendapatkan itu, Kerendahan hati sambil menaruh harapan sungguh hanya pada Kristus yang bangkit itu. Pergilah dan Wartakan Berita Paskah yang membebeaskan itu” – ringkasan khotbah berapi – api Pdt Saloy.
Kebaktian kali ini memainkan drama yang menekankan pentingnya keluarga sebagai rumah doa yang menjadi dasar kekuatan iman jemaat. terkait hal ini, Saloy juga menegaskan keluarga yang berdoa memiliki peran penting dalam memperkuat spiritua jemaat. Karena itu dirinya menyerukan agar setiap keluarga sebagai basis pelayanan harus kembali memperkuat persekutuan, karena keluarga memiliki tanggung jawab utama menghasilkan saksi Kristus di dunia ini. Kebaktian juga didukung oleh perasn serta anggota jemaat dari sejumlah sektor pelayanan.
